Judul : Laura Sendiri
Penulis : Mercy Sitanggang 
Penerbit : Grasindo
Tahun Terbit : 2014
Jumlah Halaman : 312

Peresensi : Intan, 9A

Kelebihan : Novel yang berjudul "Laura Sendiri" memiliki beberapa kelebihan yaitu dari segi ceritanya bisa membuat pembaca ikut merasakan situasi dan konflik yang ada di dalam cerita, novel ini juga banyak memberikan pembelajaran yang bisa diambil karena merupakan cerminan perjalanan hidup manusia untuk selalu konsisten mengejar mimpinya. 

Kekurangan : Novel "Laura Sendiri" pun mempunyai beberapa kekurangan, seperti halnya novel ini tidak cocok dibaca untuk anak berusia dibawah 18 tahun, dikarenakan banyak sekali kekerasan yang terjadi didalamnya dan ada juga beberapa unsur - unsur dewasa yang bisa merusak moral anak, jika menirunnya.

Sinopsis: Novel yang berjudul Laura Sendiri ini menceritakan tentang seorang yang bernama Laura iya memiliki sebuah mimpi menjadi seorang penyanyi tetapi sang ayah tidak menyetujui nya, sang ayah selalu berkata bahwa suara Laura itu jelek, padahal pada kenyataan nya suara Laura itu sanggat bagus bahkan ia sering memenangkan kejuaraan lomba bernyanyi.

Ternyata dibalik itu semua ada alasannya, ayah Laura tidak mau Laura menjadi seorang penyanyi seperti ibunya. Laura sendiri tidak tahu siapa ibunya, sedari kecil Laura hidup bersama ayahnya tanpa kasih sayang seorang ibu. Namun setelah kejadiaan yang membuat ayah Laura tiada, ia tahu siapa ibunya, ia merasa jijik ketika mengetahui bahwa selama ini idola yang sangat ia kagumi adalah ibu kandungnya sendiri. Terlebih sang ibu jauh lebih memilih karirnya dari pada Laura.

Sejak kepergiaan sang ayah iya hanya tinggal bersama sang sahabat tercintanya yaitu jiwa, dia adalah satu satu nya sahabat yang ia miliki, ternyata persahabatan mereka menumbuhkan rasa yang dinamakan cinta, namun mereka sama sekali tidak ada yang mau jujur terhadap perasaan mereka masing - masing, hingga ketika mereka berlibur ke yogya semuanya terungkap, mereka saling menggungkapkan perasaan mereka, namun naas kebahagiaan Laura tidak berselang lama. Tepat di hari pernikahan mereka Jiwa menggalami kecelakaan, ia tewas ditempat, Jiwa melanggar janji nya untuk menemani Laura hingga tua. Laura menjadi mati rasa hingga pada akhirnya ia memilih untuk menikahi dirinya sendiri, ia memilih untuk hidup sendiri.