Di sebuah desa ada rumah tua kecil yang ditinggali oleh gadis miskin bernama MAaya. Orang tua Maya telah tiada lima tahun yang lalu 

Maya sudah lama kehabisan bahan pangan dan hanya bisa memakan makanan pemberian orang lain.

Suatu hari ada seorang pemuda bernama Liam yang datang dan memberi makan kepada Maya  "Halo Maya, kamu sudah makan?" tanya Liam sambil tersenyum.

Maya hanya menggelengkan kepala.
 
"Ini aku mendapatkan bantuan dari raja, jadi aku  juga mau membantu mu." kata Liam sambil tersenyum 
 
 Maya pun mengambil dan memakan pemberian Liam itu. Lalu Liam bertanya kepada MAYA "kenapa kamu tidak mencoba minta bantuan kepada raja? Supaya hidupmu berkecukupan.

"Apakah raja akan memberikan aku bantuan? " tanya Maya balik dengan penuh keraguan.

"Tentu saja, raja itu baik," Kata Liam sambil tersenyum.

"Baiklah, aku akan menemui raja dan akan meminta bantuannya," jawab Maya dengan antusias.

Keesokan harinyapun tiba Maya berjalan ke istana dengan suasana hati yang senang. dan saat sampai di istana ada seorang pelayan yang mengantarkan Maya menghadap ke raja. 

Saat sampai di hadapan raja maya memberi salam dan menjelaskan tentang kondisi ekonominya. Tapi sebelum Maya selesai menjelaskan raja langsung menolak dan mengusir Maya dari istana.

Maya berjalan pulang dengan air mata yang mengalir. Sesampainya dirumah Maya duduk dan mencoba menenangkan diri.

Beberapa saat berlalu Maya ahkirnya tenang. Tiba-tiba ia mengingat sesuatu, Maya mengingat peninggalan ayahnya.sebelum meninggal ayah Maya memberikan Maya Ranting pohon apel yang sudah kering kepada Maya dan menyuruh Maya untuk menjaganya.

Dulu Maya memiliki keluarga yang bahagia. Ayah Maya adalah seorang pedagang dan ibunya seorang petani sayur. 

 Dulu ibu Maya pernah menanam pohon apel yang ia rawat sampai tumbuh besar. Saat masa panen ibu Maya menyadari ada satu ranting yang tidak ikut tumbuh besar seperti dahan-dahan lainnya.ibu Maya pun bertanya kepada ayah

" kenapa ranting itu tidak tumbuh besar seperti dahan-dahan lain?" tanya ibu penuh keheranan.

"Mungkin ranting itu malu untuk tumbuh ." canda ayah. Merekapun tertawa dan melanjutkan memanen apel. 

Beberapa hari kemudian, setelah memanen apel ibu Maya jatuh sakit dan akhirnya meninggal. di saat yang sama ranting pohon apel itu jatuh ke tanah. 

Mayamenangis seharian dan ayah Maya yang kembali dari pemakaman ibunya pergi ke pohon apel

Saat sampai ke pohon apel itu ayah kaget melihat ranting pohon apel itu jatuh ayah langsung mengambilnya dan menyimpannya.

Beberapa tahun kemudian ayah Maya meninggal dan ayah memeberikan maya Ranting itu sebagai peninggalan.

Maya mengambilnya dan mengatakannya seperti tongkat sihir seketika percikan cahaya muncul dan merubah ranting itu menjadi abu-abu. 

Setelah tau ranting itu memiliki tingkat sihir maya langsung ke pohon apel itu dan menumbuhkannya kembali. Maya mulai memperbaiki rumahnya seperti dulu

Maya senang karena dia sudah bisa memenuhi kebutuhannya sehari hari. Karna sihir yang digunakan Maya warga warga mulai menyebarkan isu-isu tak jelas tapi seiring berjalannya waktu isu-isu itu mulai menghilang. 

Beberapa tahun pun berlalu desa yang dulunya aman dan tentram tiba-tiba didatangi oleh naga besar yang menyeramkan rakyat pun ketakutan dan langsung melarikan diri dari desa. 
Maua yang melihat itupun juga lari, saat sedang berlari maya ingat dengan ranting ajaib itu. Maya mengeluarkan ranting itu dari sakunya dan mengusir naga yang menyeramkan itu dengan sihirnya

Warga yang melihat naga itu pergi bersora-ria dan mengucapkan terimakasih kepada maya dan mulai saat itu Mayadikenal dengan sebutan "PENYIHIR RANTING POHON APEL"
dan mereka hidup bahagia (Agustin)